Dicari relawan amilin yang bersedia menghimpun dana dermawan untuk Yatim, Piatu dan Dhuafa di bulan Ramadhan 1436 H. diselenggarakan oleh Yayasan Pintu sedekah Indonesia yang berkolaborasi dengan Yayasan Miftahul Falah untuk mensejahterakan anak-anak Yatim, Piatu dan Dhuafa yang kami kemas dalam program Best One Yatim Senyumkan dan Sejahterakan. Income 20% dari penghimpunan dana perorangan.
Segera daftarkan diri anda untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan uluran tenaga kita. dengan cara:
mengirimkan data diri via e-mail/SMS.
Fasilitas:
1. Gaji
2. Pelatihan Khusus Marketing Amilin
3. Sertifikat
Syarat:
1. Min. SMA/sederajat umur mak. 36 tahun
2. Ulet, disiplin, sopan dan rapih, mudah beradaptasi.
3. Melampirkan Fc. raport terakhir
4. Lancar membaca Al-Qur'an
5. Mengisi formulir pendaftaran
6. Mengikuti Wawancara
7. Foto 3x4 (1 lmbr)
Info lebih lanjut bisa telepon, sms atau langsung ke sekretariat kami terdekat.
Jln. Panyingkiran 04/04 Situ Sumedang
Jln. Cipadung Permai 2 No. 108A Cipadung Bandung
085295952958/pintusedekah.new@gmail.com
SEKOLAH LANGIT
Kami memiliki Metode Holistik dalam pengajaran Matematika dan B. Inggris. dengan metode ini siswa akan dibekali dengan ilmu pengetahuan berdasarkan karakteristik siswanya sehingga akan lebih menyenangkan dan efektif efisien. dan pengajaran pun akan optimal karena 1 kelas hanya 6 siswa.
Tuesday 19 May 2015
Thursday 2 April 2015
MAKALAH BIOGAS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang muncul secar alami
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia pada umumnya. Dengan
semakin cepatnya pertambahan penduduk di indonesia khususnya, maka sumber daya alampun
diperlukan lebih banayak lagi, dan hal itu tidakla mungkin apabila kita
membicarakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui, contohnya minyak
bumi, batu bara, berbagai jenis logam, dan juga gas alam.
Berawal dari minyak bumi yang semakin berkurang, maka di Indonesia
konsumsi minyak bum yang dijadikan minyak tanah untuk keperluan hidup manusia
sehari-hari untuk memasak ataupun keperluan lainnya menjadi di batasi dan
beralih ke gas alam. Sama halnya dengan minyak bumi gas alam juga merupakan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Dengan seiring perkembangan teknologi hal ini pun menjadi satu
masalah yang harus dipikirkan untuk masa depan manusia. Biogas adalah salah satu
alternatif dari masalah ini karena dilihat dari manfaat dan jangka waktu yang
tidak dibatasi tidak sama halnya dengan gas alam yang sewaktu-waktu dapat habis,
karena di Indonesia secara umum terdiri dari wilayah pertanian dan peternakan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana awal mulanya biogas?
2.
Apa saja manfaat dari biogas?
3.
Bagaimana cara pembuatan biogas?
4.
Bagaimana perkembangan dan potensinya di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Biogas
Seorang ilmuan dari benua Eropa yang bernama Volta, pertama kali
Volta menemukan gas yang dikeluarkan dari rawa-rawa yang terjadi pada tahun1770.
Setelah itu Avogadro meneliti tentang gas metana dan akhirnya pada tahun 1875
biogas dipastikan menjadi sebuah produk yang dihasilkan oleh proses anaerobik
digestion.
Sembilan tahun setelah Avogadro (1884) seorang ilmuan yang bernama
Pasteour melakukan penelitian mengenai biogas dengan menggunakan kotoran hewan,
hal ini ternyata menjadi landasan penelitian biogas sampai saat ini.
B.
Pengertian Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik, termasik diantaranya kotoran manusia dan
hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap
limbah organik yangg biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan
utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkkan listrik.
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer
digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat
dihasilkan sambil mengurai dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan.
Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu
bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida
yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen
limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam
pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas
merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga
bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer
bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang
dihasilkan baik dari limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari
sistem pengolahan biologi mekanis pada tempat pengolahan limbah.
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik
yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan
sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75%CH4 [1].
Komposisi biogas[2]
Komponen %
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0.3
Hidrogen (H2) 1-5
Hidrogen sulfida (H2S) 0-3
Oksigen (O2) 0.1-0.5
Kandungan energi biogas memiliki nilai kalori dari 1 meter kubik
Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel.
Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun
bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Selain gas utamanya yang dihasilkan oleh biogas ini adalah pupuk
organik limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry)
merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan
lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas
telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah, dan padi.
C.
Manfaat Biogas
Pemanfaatan biogas dapat dirasakan oleh berbagai pihak diantaranya
rumah tangga dan industri. Untuk keperluan rumah tangga biogas dapat di pakai
untuk keperluan sehari-hari sebagai bahan bakar untuk memasak, sedangkan dalam
bidang industri biogas dapat mengurangi limbah buangan dengan pengelolaan yang
baik. Yang sangat penting manfaat biogas ini adalah mengurangi ketergantungan
terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga sumber daya
alam tersebut tidak terkuras habis dengan cepat.
D.
Pembuatan Biogas Skala Sederhana
Prinsip dalam pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan
organik secara anaerobik atau tertutup dari udara bebas untuk menghasilkan gas
yang sebagian besar adalah berupa gas metana (yang memiliki sifat mudah
terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.
Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme,
terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55°C,
dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan-bahan organik
secara optimal.
Hasil perombakkan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Komposisi biogas (%) kotoran sapi campuran kotoran ternak
dengan sisa pertanian.
Jenis
Gas
|
Kotoran
Sapi
|
Campuran
kotoran + Sisa Pertanian
|
Metan
(CH4)
|
65,7
|
54-70
|
Karbon
dioksida (CO2)
|
27,0
|
45-57
|
Nitrogen
(N2)
|
2,3
|
0,5-3,0
|
Karbon
Monoksida (CO)
|
0
|
0,1
|
Oksigen
(O2)
|
0,1
|
6,0
|
Propena
(C3H8)
|
0,7
|
-
|
Hidrogen
Sulfida (H2S)
|
-
|
Sedikit
|
Nilai kalori
(kkal/m²)
|
6513
|
4800-6700
|
1.
Membangun Instalasi Biogas
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah digester yang berfungsi
untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bakar organik oleh bakteri.
Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model Continuous Feeding
dimanapengisian bahan bakar organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari.
Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yang dihasilkan dan
banyaknya biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16 meter
persegi. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti passir,
semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi kontruksi, cat dan pipa prolon.
Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang hewan
ternak, sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan pada digester.
Disamping digester juga harus dibuatkan penampung sludge (lumpur) dimana sludge
tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik cair.
2.
Reaktor Biogas Skala Sederhana
Spesifikasi Teknis
a.
Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
b.
Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter.
c.
Kompor biogas : 1 buah
d.
Drum pengaduk bahan : 1 buah.
e.
Pengaman gas : 1 buah.
f.
Selang saluran gas : +10 meter.
g.
Kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/kerbau
h.
Biogas yang dihasilkan 4 m kubik setiap harinya (setara dengan 2,5
liter minyak tanah).
3.
Persiapan Pemasangan Reaktor Bogas
a.
Pembuatan lubang reaktor, panjang = 4 m, lebar = 1,1 m, dalam= 1,2
m.
b.
Pembuatan meja tabung plastik penampung gas : (diameter 1,2 m)
panjang = 3 m, lebar =1,2m
c.
Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 100 karung kantong semen atau
karung seukurannya (100 kantong semen = 2000 lt). Persiapan awal ini untuk
mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan).
d.
Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1:1) 1
buah (200 liter)
e.
Karung untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi biogas
f.
Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari gangguan
ternak atau lainnya
g.
Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor supaya terhindar dari
hujan atau material yang jatuh dari atas.
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses
pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
· Mencampur
kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada
bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam
digester.
· Mengalirkan
lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran
gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak
keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah
yang banyak sampai digester penuh.
· Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena
yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2
27% maka biogas akan menyala.
· Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api
pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi
secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
E.
Perkembangan Biogas
Di Indonesia, program pengembangan dan pemanfaatan biogas mulai
digalakkan pada awal tahun 1970. Pengembangan tersebut bertujuan untuk memanfaatkan limbah dan
biomassa lainnya dalam rangka mencari sumber energi lain di luar kayu bakar dan
minyak tanah. Namun program tersebut tidak berkembang meluas di masyarakat. Hal
ini disebabkan karena masyarakat pada waktu itu masih mampu membeli minyak
tanah dan gas LPG, untuk kepentingan sehari-hari, disamping itu biaya pembuatan
satu unit instalasi biogas relatif
tinggi.
Pengembangan biogas menjadi penting dan mendapat perhatian baik
dari pemerintah maupun masyarakat setelah dikeluarkannya kebijakan pemerintah
dalam mengurangi/memangkas subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan harga BBM
sampai 100 % , bahkan untuk minyak tanah sampai 125 % per 1 Oktober 2005,
menambah beban pengeluaran biaya kehidupan rumah tangga yang kurang mampu.
Dampak selanjutnya yang mungkin terjadi bagi masyarakat di pedesaan adalah
memanfaatkan kayu bakar sebagai sumber energi alternatif. Caranya adalah dengan
melakukan penebangan kayu yang tidak terkontrol di sekitar hutan atau
perkebunan. Perbuatan yang demikian
dapat mengancam kelestarian tanaman, mengakibat banjir dan bencana tanah
longsor serta menipisnya cadangan air. Oleh karena itu, pengembangan biogas di
sekitar kawasan hutan, perkebunan atau di daerah pertanian yang padat ternak
atau banyak tersedia limbah organik adalah suatu kebijakan yang sangat
bijaksana.
BAB III
KESIMPULAN
Bioteknologi
merupakan gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi kotoran hewan atau
manusia, sampah, limbah organik. Biogas berbahan dasar metan yang apabila di
bakar sedikit kemungkinan merusak lapisan ozon. Biogas sebagai alternatif
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
DAFTAR PUSTAKA
Muryanto,
2006. Petenjuk Usahatani Sapi Terpadu. Prima Tani Kab. Magelang.
Subscribe to:
Posts (Atom)